RELASI SULINGGIH ŚIWA-BUDDHA DALAM MUPUT UPACARA YAJÑA

Authors

Ida Ayu Tary Puspa
Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar
https://orcid.org/0000-0001-6768-5137
Ida Bagus Subrahmaniam Saitya
Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar
https://orcid.org/0000-0003-4993-9847
I Wayan Sujana
Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Keywords:

relasi; sulinggih śiwa-buddha; upacara yajña.

Synopsis

Keberadaan Śiwa Buddha di Kota Denpasar belum berimbang karena dari 220 suliggih di Kota Denpasar hanya 2 sulinggih yang termasuk ke dalam sulinggih Buddha. Namun demikian beliau memiliki eksistensi dalam bersama-sama menjalakan upacara yajna. Bentuk relasi sulinggih Śiwa-Buddha di Kota Denpasar terlihat dalam pelaksanaan Tawur Kasanga, Upacara Mapeselang, dan terdapat pula organisasi Śiwa-Buddha di Kota Denpasar yaitu Dharmopadesa. Implikasi relasi Śiwa-Buddha di Kota Denpasar adalah implikasi teologi, sosial budaya, dan Pendidikan. Kepada  lembaga agama, klen, desa adat untuk dapat menjalankan aktivitas keaagamaan  yang rukun, harmoni, dan toleransi dalam menjalankan moderasi beragama sebagaimana yang termuat dalam Kakawin Sutasoma bahwa Śiwa-Buddha itu adalah satu. 

 

Downloads

Published

January 27, 2023